Aku selalu merindukan sore seperti sore ini, langit bersaput awan mendung, gerimis turun perlahan, suhu menurun mengikuti jejak malam.
Aku selalu mencintai sore seperti sore ini, hening.. sepi.. cenderung dingin, apakah hati ini memang benar benar sedingin sore ini ? aku tak tahu, mungkin jawabannya iya atau hanya terkadang saja hatiku bisa sebeku ini ..
Aku selalu menikmati sore seperti sore ini, ketika matahari turun perlahan nun jauh disana, tanpa diganggu dering telepon manapun dan ditemani secangkir kopi hangat, aku menggali perasaan-perasaan ku sendiri, mencoba menyusun puzzle-puzzle hidup ku yang masih berantakan.
Aku menghirup dalam-dalam angin yang berhembus sore ini, seakan tak biarkan itu terlewat percuma, sore dimana aku mencoba menjadi pribadi yang sederhana, hidup untuk hari ini saja, tak takut apa yang terjadi esok, tak khawatir apa yang mungkin menimpa, tak menduga-duga apa yang belum terjadi didepan mata, dan semuanya aku serahkan kepada Sang Pencipta.
(load of thanks, von... for allowing me posting this stunning piece of your writing)
Wednesday, 4 February 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
To Stella Vonny
Simple, touchy and natural...
What will Dee say if she read your writing Von? Hm... I'm wondering.
I have 2 favorite blogs which write in Bahasa Dee's and My sister's (her name is Annabelle Wijaya) and now I have to add your in my list.
Thanks for sharing yr thought.
Thanks to Kang Mas Anthony too who introduce me to you
D T
Post a Comment